TOPIK LANJUT
NORMALISASI DATA
Wah.. lama sekali aku nggak posting anything di blog yang
satu ini, sampe lumutan dan berjamur blog ini (*Lebay). Karena ada UTS
Praktikum jadi vakum sejenak nulis laporannye. Eh.. sekarang aku pengen balik
lagi ke blog, tuntutan ,men..
Kali ini yang mau dibahas itu tentang Normalisasi Data. Apaan
tu ??. Normalisasi itu mengidentifikasikan dan mengumpulkan semua atribut yang
diperlukan. Nah, atribut-atribut itu berasal dari form-form masukan (input)
maupun keluaran (output) yang digunakan oleh bagian-bagian yang ada dalam
organisasi dimana basis data tsb dikembangkan. Tapi ,ada juga yangberpendapat
kalau normalisasi itu adalah proses penyusunan tabel-tabel yang tidak redundant
(perulangan) yang itu bisa nyebabin anomali yaitu prose yang bisa membuat data
itu rancu ataupun hilang ketika data yang lain di hapus. Kalau dari bahasaku
sendiri normalisasi itu bisa diartikan memisahkan tabel sehingga bisa membentuk
tabel baru.
Tujuan Normalisasi :
1.
Untuk menghilangkan kerangkapan data
2.
Untuk mengurangi kompleksitas
3.
Untuk mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi :
1.
Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya
dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat
2.
Kalau tabel diuji belum memenuhi persyaratan
tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih
sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahapan Normalisasi :
1.
Bentuk tidak normal (unnormal form)
- Menghilangkan perulangan group
2.
Bentuk Normal Pertama (1NF)
- Menghilangkan ketergantungan sebagian
3.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
- Menghilangkan ketergantungan transitif
4.
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
- Menghilangkan anomali-anomali hasil dari
ketergantungan funsional
5.
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
- Menghilangkan ketergantungan multivalue
6.
Bentuk Normal Keempat (4NF)
- Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
7.
Bentuk Normal Kelima (5NF)
- Memecah relasi menjadi dua sehingga relasi
tersebut tidak digabungkan kembali menjadi satu.
Ketergantungan Fungsional
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X Ã R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.
Tabel Pemasok-Barang
No_pem
|
Nama_pem
|
P01
|
Baharu
|
P02
|
Sinar
|
P03
|
Harapan
|
Ketergantungan Fungsional Penuh
Atribut Y pada relasi R dikatakan
tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relais R, jika Y tidak
tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan).
KIRIM – BARANG ( No_pem,
Nama_pem, No_bar, Jumlah)
No_pem
|
Nama_pem
|
No_bar
|
Jumlah
|
P01
|
Baharu
|
B01
|
1000
|
P01
|
Baharu
|
B02
|
1500
|
P01
|
Baharu
|
B03
|
2000
|
P02
|
Sinar
|
B03
|
1000
|
P03
|
Harapan
|
B02
|
2000
|
Ketergantungan
Transitif
Atribut Z pada relasi R dikatakan
tergantung transitif pada atribut X,
jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z
tergantung pada atribut Y pada relasi R. (Y -> X, X -> R, Y -> R).
Contoh :
No_pem
|
Kode_kota
|
Kota
|
No_bar
|
Jumlah
|
P01
|
1
|
Jakarta
|
B01
|
1000
|
P01
|
1
|
Jakarta
|
B02
|
1500
|
P01
|
1
|
Jakarta
|
B03
|
2000
|
P02
|
3
|
Bandung
|
B03
|
1000
|
P03
|
2
|
Surabaya
|
B02
|
2000
|
No_pem -> kode_kota
Kode_kota -> kota , so..
No_pem -> kota
Bentuk
Unnormalisasi Data
Apabila ada satu table atau lebih atribut
yang menampung banyak nilai atau informasi berulang. Bisa dikatakan sebuah table yang merangkum
semua kelompok data yang saling berhubungan, bukan merupakan table yang baik.
Bentuk
Normal kesatu (1NF)
Yaitu apabila tiap data bersifat atomik
artinya setiap irisan baris dan kolom Cuma punya satu nilai data.
Bentuk
Normal Kedua (2NF)
-
Sudah memenuhi 1NF
-
Jika semua atribut bukan kunci tabel
bersangkutan tergantung sepenuhnya pada kunci primer.
Table Mahasiswa
No_Mhs
|
Nm_Mhs
|
Jurusan
|
1066
|
Vava
|
Manajemen Informasi
|
1066
|
Vava
|
Manajemen
Informasi
|
1167
|
Damar
|
Administrasi Negara
|
1167
|
Damar
|
Administrasi
Negara
|
1167
|
Damar
|
Administrasi Negara
|
Table Kuliah
Kd_MK
|
Nama_MK
|
Kd_Dosen
|
Nm_Dosen
|
Nilai
|
MI650
|
Manajemen Basis Data
|
B102
|
Kia
|
A
|
MI655
|
Analisis
Sistem
|
B231
|
Hendro
|
B+
|
AK540
|
Akuntansi Keuangan
|
C100
|
Shintya
|
A
|
MI650
|
Manajemen
Basis Data
|
B102
|
Kia
|
C
|
PB990
|
Perbendaharaan
|
D120
|
Adib
|
B
|
Table Nilai
No_Mhs
|
Kd_MK
|
Nilai
|
1066
|
MI650
|
A
|
1066
|
MI655
|
B+
|
1167
|
AK540
|
A
|
1167
|
MI650
|
C
|
1167
|
PB990
|
B
|
Bentuk Normal
Ketiga (3NF)
- Jika tabel yang bersangkutan telah memenuhi 2NF
- Tidak ada ketergantungan transitif, yang dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya)
Table Matakuliah
Kd_MK
|
Nama_MK
|
Kd_Dosen
|
MI650
|
Manajemen Basis Data
|
B102
|
MI655
|
Analisis
Sistem
|
B231
|
AK540
|
Akuntansi Keuangan
|
C100
|
MI650
|
Manajemen
Basis Data
|
B102
|
PB990
|
Perbendaharaan
|
D120
|
Table Dosen
Kd_Dosen
|
Nm_Dosen
|
B102
|
Kia
|
B231
|
Hendro
|
C100
|
Shintya
|
B102
|
Kia
|
D120
|
Adib
|
Kita menuju ke Hasil Praktikum dari materi Normalisasi Data
ini..
HASIL PRAKTIKUM
SISTEM INFORMASI “TOKO SERBA ADA”
UNF (UNNORMALISASI FORM)
1NF (FIRST NORM FORM)
2NF (SECOND NORM FORM)
3NF (THIRD NORM FORM)
KESIMPULAN
Oke, kali ini kita bisa ambil kesimpulan kalau normalisasi data
itu merupakan proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar
keambiguitasan pada data bisa dihilangkan. Teknik normalisasi ini juga dapat
mengurangi kompleksitas dan menghilangkan kerangkapan pada data. Dalam
normalisasi ini juga terdapat tahapan-tahapan, yaitu :
1.
Bentuk tidak normal (unnormal form)
Menghilangkan perulangan group
Menghilangkan perulangan group
2.
Bentuk Normal Pertama (1NF)
Menghilangkan ketergantungan sebagian
Menghilangkan ketergantungan sebagian
3.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif
Menghilangkan ketergantungan transitif
4.
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan funsional
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan funsional
5.
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan ketergantungan multivalue
Menghilangkan ketergantungan multivalue
6.
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
7.
Bentuk Normal Kelima (5NF)
Memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak digabungkan kembali menjadi satu.
Memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak digabungkan kembali menjadi satu.
SARAN
DAN KRITIK
Saran untuk praktikum kali ini,
luamayan complicated. Karena banyak tahapan dama penormalan yang susah
dipahami, sehingga banyak sekali pendapat-pendapat yang berbeda-beda antar
praktikan. Akan lebih baik di akhir praktikum, praktikan ditunjukkan hasil
akhir yang benar, sehingga mereka dapat mengetahui letak-letak kesalahan yang
ada pada pekerjaan mereka masing-masing.
MANFAAT
Pembaca mapu mengetahui awal teori dari normalisasi data,
sekaligus mengetahui langkah ataupun tahapan dalam penormalan dan cara-caranya
menormalkan sebuah data. Ini juga dapat membantu menyelesaikan masalah pembaca
yang berkaitan dengan penormalan data.
DAFTAR
PUSTAKA
Hariyanto, Bambang.2004.Sistem
Manajemen Bais Data.Bandung:Informatika Bandung
0 komentar:
Posting Komentar