“Kami
ingin bertemu pimpinan Harvard,”kata pria dengan lembut.
“Beliau hari ini sibuk,” kata
sekretaris cepat.
“Kami
akan menunggu,” jawab sang wanita.
Selama
4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut
akhirnya akan putus harapan dan patah semangat, setelah itu akhirnya pergi.
Tetapi ,ternyata tidak!. Malah sang sekretaris tsb frustasi dan akhirnya
memutuskan untuk melaporkan kepada sang pimpinan.
“Mungkin
jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi,” katanya
kepada Pimpinan Harvard.
Sang
pimpinan menghela napas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti
tidak mempunyai waktu untuk mereka,tetapi dia tidak menyukai ada orang
berpakaian usang dan berwarna pudar di uar kantornya. Sang pimpinan Harvard,
dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.
Sang
wanita berkata padanya, “Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama
di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun
yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan
untuknya, di suatu tempat di kampus ini.”
Sang
pimpinan Harvard tidak tersentuh... dia bahkan terkejut “Nyonya” katanya dengan
kasar “Kita tiak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan
meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini akan seperti kuburan,”
“Oh,
bukan,” sang wanita menjelaskan dengan cepat,”Kami tidak ingin mendirikan tugu
peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard.”
Sang
pimpinan Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan
pakaian usang mereka dan berteriak “Sebuah gedung! Apakah kalian tahu berapa
harga sebuah gedung?! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dollar hanya untuk
bangunan fisik Harvard.”
Untu
beberapa saat sang wanita terdiam.
Sang
pimpinan Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita
menoleh ke suaminya dan berkata pelan, “Kalau hanya sebesar itu biaya untuk
memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?”
Suaminya
mengangguk.
Wajah
sang pimpinan Harvard menampakkan kebingungan saat Mr. Dan Mrs. Leland Stanford
bangkit dan berjalan pergi.
Mereka
melakukan perjalanan ke Palo Alto, California dimana keduanya mendirikan sebuah
universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak
yang tidak lagi dipedulikan oleh Harvard.
(sumber : www.kompasiana.com)